Halaman
83
Belajar Apa di Pelajaran 10?
Merekam Pengalaman Hidup
10
Menentukan isi puisi
berdasarkan pengalaman
melalui kegiatan menulis
Melakukan dialog dan
penghayatan peran melalui
kegiatan berbicara
”Pengalaman merupakan cermin kehidupan masa depan.”
Pengalaman hari ini berguna bagi kehidupan selanjutnya.
Kita menjadi lebih berhati-hati. Pengalaman ini berhubungan
dengan kegiatan belajar dalam Pelajaran 10, yakni merekam
pengalaman melalui puisi.
Alokasi Waktu untuk Pelajaran 10 = 20 jam pelajaran
1 jam pelajaran = 35 menit
Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas V
84
Mari, Menulis Puisi
A
Setelah kegiatan menulis ini, kamu akan mampu
menentukan tema berdasarkan pengalaman dan
menuliskannya dalam bentuk puisi.
Kamu pernah mempelajari puisi di Semester 1 melalui
kegiatan membaca. Pengalaman ini berguna ketika kamu belajar
menulis puisi.
Seseorang menulis puisi karena ingin melukiskan atau
menceritakan suatu objek atau masalah yang ada dalam
pikirannya.
Langkah-langkah menulis puisi di antaranya menentukan
tema. Sebelum menulis puisi, ada baiknya kamu menghayati
atau memahami puisi ”Pancaran Hidup” karya Amal Hamzah
berikut.
Di pagi hari
Aku berangkat bekerja
Tampak olehku seorang lelaki
Mengorek-ngorek tong mencari nasi
Sepintas hatiku sedih
Terasa miskin badan sendiri
Di tengah kekayaan negeri raya
Awak menjadi peminta-minta
Lalu mataku menoleh ke badannya
Tampak tegap-teguh semata
Tiada cacat membuat celaka
hatiku marah:
Orang begini tak perlu dikasihani
Di dunia Allah penuh rezeki
Ia tinggal bermalas diri
Sumber
: Ajip Rosidi,
Laut Biru, Langit Biru
, Jakarta,
Pustaka Jaya, 1977
85
Merekam Pengalaman Hidup
Ayo, Berlatih
1. Ketika adikmu malas menggosok gigi, dia menangis
kencang. Rekamlah pengalaman ini melalui tulisan
berbentuk puisi. Gunakanlah pilihan kata yang tepat.
2. Ketika membaca surat kabar, kamu membaca berita
tentang bencana banjir. Bencana itu menyebabkan banyak
korban anak-anak. Tulislah pengalaman berdasarkan berita
tersebut dalam bentuk puisi.
3.
Jika puisi itu selesai ditulis dan direnungkan, mintalah kakak
atau saudaramu untuk mengomentari puisi tersebut.
4. Jika memungkinkan, kirimlah puisi itu kepada pengasuh
puisi di surat kabar yang ada di daerahmu.
Tema puisi harus ditentukan karena inilah yang dijadikan
sebagai acuan untuk mengemukakan isi hatinya. Isi hati penulis
puisi itu, terutama meliputi pikiran, perasaan, sikap, dan maksud
atau tujuan. Pada puisi tersebut, yang dijadikan pokok pikiran
penulis adalah
seorang pengemis
atau
peminta-minta
. Perasaan
ini sebagai pengalaman nyata atau mungkin angan-angannya
sendiri. Peminta-minta mungkin sebagai pengalaman nyata atau
khayalan pengarang puisi.
Dari hal yang dituliskan (tentang peminta-minta), penulis
tadi akan menumbuhkan perasaannya, apakah ingin mengasihani
atau membenci peminta-minta itu. Perasaan ini sebagai sumber
munculnya
sikap
terhadap si peminta-minta, yakni perasaan
benci. Mengapa ia membencinya? Karena peminta-minta itu
berbadan tegap dan tanpa cacat. Sikap penulis ini memberi saran
kepada pembaca: ”orang begini tak perlu dikasihani.”
Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas V
86
Mari, Memerankan Tokoh
Drama
B
Pengalaman yang pernah kamu dengar, lihat, dan rasakan
itu dapat pula diungkapkan melalui drama. Ketika akan bermain
drama, kamu membaca dialog.
Sebelum memerankan drama. Pahamilah naskah drama
berikut agar kamu menghayati tokoh yang akan diperankan.
Setelah kegiatan berbicara ini, kamu akan mampu
membaca dialog drama pendek dengan lancar dan jelas
serta memerankan drama pendek anak-anak dengan
penghayatan dan ekspresi sesuai dengan karakter
tokoh.
Operasi yang Sukses
(
Empat orang masuk arena pertunjukan.
Satu orang yang sakit di atas tempat tidur
digotong dua orang. Satu orang lagi
sebagai ibu yang latah
)
Otong
: ”Aduh! ... Hemm...
Heeemmm...! (
mengerang
karena sakit payah
).
Ayah
: ”Sudah-sudah, turunkan
di sini! (
tempat tidur
diturunkan
).
Otong
: ”Aduh....! Heemmm...! Ingin
minum.... Air...!”
Ibu
: ”Minum... Otong? Haus? Nanti,
nanti, nanti (
mondar-mandir,
linglung
)... Apa... yaa?”
Ayah
: (
membentak
) ”Cepat, Bu!”
Ibu
: ”Eh...air! Oh, ya...air!” (t
erus
keluar dari arena dan kembalinya
membawa ember berisi air
).
”Otong, Otong...! Ini airnya,
Ibu bawakan banyak sekali!”
Ayah
: ”Ya, Allah! Ibu! Apa tidak ada
gelas?”
Ibu
: ”Ini saja biar kenyang!”
(
Otong segera didudukkan dan
ibu mengangkat ember untuk
memberi minum
).
Otong
: ”Haaciih...!” (
Otong bersin
dan tidak jadi minum, bahkan
menolaknya
).
Ibu
: ”Mengapa Tong, mengapa?
Minumlah biar sembuh!”
Ayah
: ”Itu air apa, Bu?
Kok
baunya
begini?”
Ibu
: ”(
sadar
) Ya Allah...! Ini air
dari pispot!” (
terus keluar
membawa ember
).
Ucin
: ”Ayah, bagaimana kalau kita
panggilkan dokter saja?”
Ayah
: ”Ya, ya..., cepat kamu lari,
Ucin! Katakanlah kepada
dokter penyakitnya gawat
sekali!”
Ucin
: ”Baik, Ayah!” (
sambil segera
keluar
).
Otong
: ”Aduuh....! Hemmm, hemmm
....!”
Ibu
: (
masuk membawa air ke
dalam gelas
) ”Ucin ke mana,
Ayah?”
Ayah
: ”Sedang memanggil dokter,
Bu!”
Ibu
: ”Dokter? Untuk apa memanggil
dokter?”
87
Merekam Pengalaman Hidup
Ayah
: ”Mengobati penyakit Otong.
Nah
, itu dokternya datang,
(
Ucin dan dokter masuk
dengan membawa koper
berisi alat-alat ke dokteran
)
Ibu
: ”Oh, Pak Dokter! Cepat Pak
Dokter, Otong sudah meng-
khawatirkan. Sembuh
kan
Dokter, jangan sampai mati!”
Dokter
: ”Ya, ya...! Nanti saya periksa
dulu!”
(
Dokter langsung me
meriksa
).
”Wah ini penyakit berbahaya.
”
Ibu
: ”Berbahaya? Aduh, aduh!”
(
mondar-mandi
r).
”Kasihan Otong! Nyawamu tak
tertolong. Gusti...! (
menangis
).
Ayah
: ”Ibu, jangan ribut dulu!
Tunggu
saja bagaimana dokter!”
Dokter
: ”Sabar, Bu, mudah-mudahan
anak Ibu bisa tertolong!”
Ayah
: ”Bagaimana penyakitnya,
Dokter?”
Dokter
: ”Wah, penyakitnya ber
bahaya.
Ia mesti di
operasi. Ia terserang
penyakit kencing batu!”
Ibu
: ”Kencing batu? (
Heran
) Batu
apa, Dokter? Batu kali atau
batu cincin?”
Dokter
: ”Batu baterai” (
sambil membuka
kopor. Alat operasi dikeluarkan,
yaitu: gergaji, parang, palu,
gunting kaleng, jarum karung,
tang, dan obeng
).
Ibu
: ”Aduh, aduh, aduh...! Ada
gergaji, gunting, palu, dan segala
macam, untuk apa Dokter?”
Dokter
: ”Parang ini untuk mem
belah
kulit. Gunting untuk memotong
urat, gergaji untuk menggergaji
batu yang menempel pada
kandung seni. Kalau batu-
nya besar perlu dipukuli,
dihancurkan dengan palu
ini. Coba pegang satu-satu.
Nanti kalau saya minta, segera
berikan!” (
Dokter memberikan
alat-alat tersebut kepada ketiga
orang itu
).
”Awas, operasi akan segera
dimulai. Parang, berikan!”
Ayah
: (
Memberi parang kepada
dokter
.)
Dokter
: ”Coba, tangan itu dipegang oleh
seorang. Oleh Ibu saja! Setiap
kaki dipegang oleh satu orang.
Tahan jangan sampai bergerak.
Operasi segera dimulai.
Satu...dua...ti.... (
sambil meng-
ayunkan parang d
iarahkan ke
perut pasien
).
Otong
: ”Tahan, Dokter!” (
Otong bangun,
dengan paksa melepaskan diri
dari pegangan
). ”Operasi cara
apa,
kok
begitu?”
Dokter
: ”Ini operasi istimewa, untuk
mengobati penyakit malas!
Bagaimana, mau operasi?
Atau sudah sembuh?”
Otong
: ”Jangan dioperasi Dokter,
saya sudah sembuh!”
Dokter
: ”Tidak mau malas lagi?”
Otong
: ”Tidak, Dokter!”
Dokter
: ”
Nah
, Pa, Bu, anak ibu ini
penyakitnya hanya malas,
tidak mau bekerja. Sekarang
sudah sembuh!”
Ibu
: ”Oh, pantas....Otong, Otong!
Kalau tidak mau mencangkul
sawah, terus terang saja.
Jangan pura-pura. Membuat
orang lain panik!” (
maka,
semua keluar. Selesai
).
Karya M. Hasbi
Sumber
: A. Adjib Hamzah,
Pengantar Bermain
Drama
, Bandung, Rosdakarya , 1985
Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas V
88
1. Bergabunglah dengan kawan-kawanmu. Tentukanlah
jumlah pemeran sebanyak lima orang, yang masing-masing
berperan sebagai Otong, Ucin, ayah, ibu, dan dokter.
2. Mintalah bimbingan kakak atau saudaramu agar latihan
main peranmu lebih terarah.
3. Perankanlah drama tersebut. Perhatikan lah gaya yang
sesuai dengan sifat tokohnya. Kalau memungkinkan,
gunakanlah kostum atau perlengkapan drama lainnya.
4. Kelompok lainnya bersiap mengomentari pementasan
drama.
5. Lakukanlah kegiatan ini secara bergiliran supaya semua
temanmu mampu saling membandingkan permainan dan
penghayatannya.
Ayo, Berlatih
Inti Pelajaran Ini
Ketika menulis puisi ada hal yang perlu diketahui, yakni isi atau tema. Hal
yang termasuk tema ialah perasaan, pikiran, sikap, dan maksud penulis. Dialog
dalam drama merupakan unsur penting. Tanpa dialog drama, jalan cerita menjadi
sulit dipahami seutuhnya. Begitu pula watak tokoh akan sulit dikenali.
Manfaat Pelajaran Ini
Ketika pengalaman hidupmu ingin dikenang dan dijadikan teladan bagi
orang lain, kamu menulis puisi. Manfaat keterampilan menulis puisi ini
memudahkanmu berekspresi secara bebas dengan memerhatikan isi puisi
tersebut. Adapun manfaat belajar memerankan tokoh dan cara menghayati
perannya berguna ketika kamu ingin menjadi aktor drama. Apakah kamu
bercita-cita menjadi aktor besar yang terkenal di mana-mana? Mudah-mudahan
semangat belajarmu terjaga.
Tahukah Kamu?
Dialog adalah percakapan
para pemain drama.
Dialog berperan penting
karena menjadi pengarah
lakon drama. Artinya,
jalan cerita drama itu
diketahui oleh penonton
melalui dialog para
pemainnya. Agar
dialog itu tidak hambar,
pengucapannya harus
disertai penghayatan.
Selain itu, pelafalannya
harus jelas sehingga dapat
didengar oleh semua
penonton. Walaupun
berbisik, diupayakan agar
bisikannya dapat didengar
oleh seluruh penonton.
89
Evaluasi Semester 2
A. Bacalah cerita berikut dengan cermat.
Beruang Membalas Kebaikan Pak Boma
Ada sebuah keluarga miskin. Mereka
menggantungkan hidupnya dari hasil
berladang. Kepala keluarga itu bernama
Pak Boma. Walau tinggal di dalam gubuk,
Pak Boma, anak, dan istrinya hidup
bahagia.
Pada suatu hari, berangkatlah Pak
Boma ke ladang. Tiba-tiba, di tengah
perjalanan dia mendengar suara yang
amat gaduh. Pak Boma terkejut.
Ternyata,
di depannya ada sebuah ladang tua. Di
tempat itu, dia melihat seekor beruang
sedang bertarung dengan harimau.
Melihat gelagat tidak baik, Pak
Boma cepat-cepat bersembunyi di
semak-semak belukar yang ada di
sampingnya. Dari balik semak-semak,
Pak Boma memerhatikan dengan
saksama pertarungan antara beruang
dan si raja hutan tersebut.
Singkat cerita, hampir setengah
jam kemudian, beruang tewas diterkam
raja hutan. Anak beruang sangat sedih
melihat ibunya telah tewas. Anak
beruang menangis tersedu-sedu, ingin
rasanya bisa menolong sang ibu, tetapi
apa daya, dia masih kecil.
Tiba-tiba, si raja hutan berjalan
menuju ke arah anak beruang. Beruang
kecil ini ketakutan.
”Oh, Tuhan, selamatkan aku. Aku
tidak mau jadi mangsa raja hutan ini,”
jerit anak beruang ini. Si raja hutan makin
mendekat. Anak beruang makin kencang
menangis. Ketakutan sekali. Namun
tiba-tiba, sebuah tombak melesat tepat
menancap di leher harimau itu. Tombak
itu ternyata dilemparkan oleh Pak Boma.
Harimau itu tewas seketika.
Pak Boma sangat iba pada anak
beruang itu. Dia tidak ingin anak beruang
tersebut mati diterkam harimau. Anak
beruang itu, lalu dibawa dan dirawatnya.
Hari-hari berlalu, anak beruang
semakin besar dan sudah pandai berlari-
lari. Anak Pak Boma sangat sayang pada
anak beruang itu. Setiap hari, anak
beruang itu ditimang-timang dan dibelai-
belai dengan penuh kasih sayang.
Evaluasi Semester 2
Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas V
90
Setahun sudah berlalu. Anak
beruang semakin besar dan dewasa.
Dia sangat manja serta penurut. Ke
mana pun tuannya pergi, beruang selalu
dibawa
Pada suatu hari, di tahun kedua,
Pak Boma pergi ke hutan. Dia hendak
memeriksa ladangnya yang sudah lama
ditinggalkan. Anak beruang itu ikut
juga.
Di tengah perjalanan, Pak Boma
dihadang seekor harimau. Si raja
hutan tidak memberi kesempatan. Dia
langsung menyerang lawannya itu. Pak
Boma mencoba bertahan, tetapi tidak
punya daya kekuatan untuk melawan
si raja hutan. Maklum, Pak Boma sudah
makin tua. Akhirnya, dia tewas diterkam
harimau itu.
Melihat tuannya tewas, anak
beruang sangat geram. Dia kini balas
menyerang si raja hutan. Tidak dapat
dihindari lagi, pertarungan pun terjadi
lagi. Auman si raja hutan tidak membuat
hati beruang jadi kecut. Dia bahkan
makin buas untuk mengalahkan si raja
hutan.
Sedikit demi sedikit, tenaga harimau
berkurang. Dia tidak mampu lagi
membendung serang an beruang. Pada
suatu kesempatan, si beruang ber
hasil
mengalahkan si raja hutan.
Anak beruang pun kembali ke
rumah tuannya. Setiba di rumah, anak
beruang itu menjerit-jerit. Istri Pak Boma
dan anaknya heran melihat tingkah laku
beruang yang lain dari biasanya. Tidak
lama, si anak beruang berlari-lari kecil
menuju hutan dan diikuti oleh istri dan
anak Pak Boma.
Sesampai di hutan, dia melihat
ayahnya sudah terbujur kaku. Mereka
menangis sejadi-jadinya. Di samping
jenazah ayahnya, ditemukan bangkai
harimau. Anak Pak Boma baru menyadari
bahwa si beruang telah membunuh si
raja hutan.
Akhirnya, anak Pak Boma dan
beberapa penduduk setempat membawa
jenazah Pak Boma. Sementara itu, si
beruang kembali ke hutan karena dia
telah membalas budi baik Pak Boma dan
keluarganya.
Sumber
: Edi Warsidi,
Burung Gagak Tertipu:
Kumpulan Cerita Pendek
. Bandung: Setia Purna Inves,
2007
B. Jawablah pertanyaan berikut dengan cermat.
1. Siapakah yang tinggal di gubuk tua?
2. Apakah yang dilihat Pak Boma di ladang tua itu?
3. Siapakah yang menghadang Pak Boma di perjalanan?
4. Bagaimanakah sikap beruang ketika melihat Pak Boma dikalahkan harimau?
5. Menurutmu, bagaimana watak beruang yang mengalahkan harimau itu?
91
Evaluasi Semester 2
1. Ada sebuah keluarga miskin. Mereka
menggantungkan hidupnya dari hasil
berladang. Pak Boma, begitulah orang
memanggilnya. Walau tinggal di dalam
gubuk, Pak Boma, anak, dan istrinya
hidup bahagia.
Latar dalam kutipan cerita itu ialah ....
a. ladang
b. gubuk
c. keluarga miskin
d. hutan
2. Di tempat itu, dia melihat seekor
beruang hitam sedang bertarung dengan
harimau.
Kata
bertarung
menunjukkan arti ....
a. memiliki
b. mengenakan atau memakai
c.
perbuatan yang berbalasan
d. memanggil
3. Pak Boma memeriksa ladang yang
sudah lama ditinggalkannya.
Persamaan kata
ladang
ialah ....
a. hutan
c. rawa
b. sawah
d. kebun
4. Pak Boma sangat
iba
pada anak beruang
itu.
Kata
iba
berarti ....
a. gembira
c. senang
b. kasihan
d. ceria
5. Pada suatu hari, di tahun kedua, Pak
Boma pergi ke hutan. Dia hendak
memeriksa ladangnya yang sudah lama
ditinggalkan. Anak beruang itu ikut
juga.
Keterangan waktu pada kutipan cerita
itu ....
a. Pada suatu hari, di tahun kedua
...
b. Pak Boma pergi ke hutan.
c. Dia hendak memeriksa ladang-
nya.
d. Anak beruang itu ikut juga.
6. Mereka tidak tahu .... nama orang baru
itu.
a. apa
c. siapa
b. apabila
d. kalau
7. Kata ulang yang menyatakan banyak
ialah ....
a. gelap-gulita
b. bolak-balik
c. warna-warni
d. besar-besar
8. Belum juga berubah perangainya,
walaupun telah dinasihati ....
a. kali-berkali
b. berkali-kali
c. kali-kali
d. sekali-kali
9. Karena kesakitan, Nana berteriak,
”...!”
a. Wow
c. Aduh
b. Wah
d. Ih
10. Sigit beradik kepada Rais.
Arti kata
beradik
pada kalimat itu adalah
....
a. mengenal adik
b. membawa adik
c. bersama adik
d. memanggil adik
11. ... menulis ringkasan buku?
Kata tanya yang menunjukkan ”cara”
ialah ....
C. Pilihlah jawaban yang paling tepat. Tulislah jawaban di buku
tulismu.
Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas V
92
a. Siapakah
c. Bagaimana
b. Apakah
d. Di manakah
12. Anak yang
hemat
selalu menyisihkan
uang jajannya untuk ditabung.
Lawan kata yang dicetak miring ialah
....
a. kikir
b. pelit
c. boros
d. tidak suka jajan
13. Makanan yang enak-enak dihidangkan
di atas meja.
Semua tamu dari luar kota dipersilakan
makan.
Kedua kalimat tersebut digabungkan
dengan bantuan kata sambung ....
a. karena
c. kemudian
b. hingga
d. maka
14. Kalimat majemuk bertingkat berikut ini
ialah ....
a.
Anto anak yang rajin dan ter pandai
di kelasnya.
b. Kemarin ayah dan ibu pergi
mengunjungi nenek.
c. Dudi mengemasi bukunya ketika
saya datang.
d.
Ayah pergi ke kantor dan ibu pergi
ke pasar.
15. Hobiku mengumpulkan resep makanan.
Setiap kali kakak membeli majalah,
aku minta pada kakak lembar resep
makanannya. Resep-resep itu kugunting
dan kukumpulkan menjadi satu. Kadang-
kadang aku pun mencoba resep itu.
Kalimat utama paragraf itu ialah ....
a.
Setiap kali kakak membeli majalah,
aku minta pada kakak lembar resep
makanannya.
b. Resep-resep itu kugunting dan
kukumpulkan menjadi satu.
c.
Kadang-kadang aku pun men coba
resep itu.
d. Hobiku mengumpulkan resep
makanan.
16. Arman : ”Seg
ala macam cara telah
aku lakukan, tapi belum juga
berhasil.”
Yayan : (sambil mendekat) ”Apa kau
menyerah?”
Arman : ” T
idak! Aku akan tetap
berusaha.”
Sikap yang perlu ditiru dari tokoh drama
itu ialah ....
a. setia
b. sombong
c. putus asa
d. pantang menyerah
17. Di
atas panggung, Wawan berjalan
sambil membungkukkan badannya. Dia
memakai peci, kumis, dan janggutnya
yang putih. Dia melangkah ke depan
sambil memegang tongkat.
Tokoh yang diperankan Wawan ialah
....
a. pemuda
b. kakek
c. bayi
d. ayah
18. Hal-hal yang tidak perlu diperhatikan
dalam meringkas isi cerita ialah ....
a.
mengetahui pengarang aslinya
b.
meringkas isi cerita dalam beberapa
kalimat
c. mengenal tokoh utama dalam
cerita
d. mengetahui gagasan pokok isi
cerita
93
Evaluasi Semester 2
19. Hal-hal yang tidak perlu diperhatikan
dalam membuat laporan pengamatan
ialah ....
a. tempat pengamatan
b. waktu pengamatan
c. tujuan pengamatan
d. biaya pengamatan
20. Setiap pagi ia berjalan
Menuju sekolah
Untuk menuntut ilmu
Walau seorang tunanetra
Dia tak putus asa
Oh, Tuhan tolonglah dia
Jadikanlah manusia
Berguna bagi bangsa dan negara
Puisi tersebut menceritakan ....
a. seorang tentara
b. seorang putra bangsa
c. seorang tunanetra
d. seorang siswa
D. Pahamilah puisi berikut.
Peringatan kepada Sesama Pelajar
karya Edwar Putra Lazuardi
Ingat kawan, tawuran bukanlah jalan setia kawan
Tawuran adalah bisikan setan
Siapa tergoda, akan celaka
Ingat kawan, tawuran membawa bencana
Yang kalah istirahat di rumah atau di rumah sakit
Yang menang terkekang di balik jeruji
Ingat kawan, tawuran bukan panggilan pelajar
Melainkan cobaan seberapa kuat iman pelajar
Di kota dan di desa, tawuran sama merugikan
Sumber
:
Pikiran Rakyat
Minggu
, 21 Januari 2006
E. Jawablah pertanyaan berikut.
1. Apakah kerugian tawuran itu?
2. Apakah makna tawuran itu?
3. Apakah yang dimaksud dengan kalimat berikut?
Yang menang terkekang di balik jeruji.
4. Berapa jumlah bait dalam puisi itu?
5. Pengarang puisi itu mengingatkan siapa?
F. Tulislah sebuah puisi yang menceritakan cita-citamu sebagai
pelajar.
Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas V
94
Evaluasi Akhir Tahun
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat.
Tulislah jawaban di buku tulismu.
Bacalah cerita pengalaman berikut.
Hari itu kami sekeluarga pergi ke
Surabaya untuk menengok saudara.
Kami naik kereta api Kerta Jaya dari
Blitar. Saat sampai di stasiun Malang,
kereta api yang kami tumpangi berhenti
lama sekali untuk menunggu jam
pemberangkatan. Tiba-tiba Ryan, adikku
yang masih kecil bertanya pada ibuku,
”Kereta apinya,
kok,
berhenti lama sekali.
Apa rodanya kempis?” Orang yang
mendengar pertanyaan Ryan, tertawa.
Setelah dijelaskan bahwa roda kereta api
itu terbuat dari besi dan tak bisa kempis,
barulah Ryan mengerti.
Pertanyaan nomor 1–5 berdasarkan cerita pengalaman tersebut.
1. Ke manakah keluarga itu pergi?
a. Blitar
b. Surabaya
c. Malang
d. Madiun
2. Kereta api apakah yang mereka
tumpangi?
a. Kereta Jaya
b. Kerta Jaya
c. Kesra Jaya
d. Kerta Jasa
3. Apakah yang terjadi ketika mereka tiba
di stasiun Malang?
a.
Kami sekeluarga makan dahulu.
b. Kami semua istirahat sambil
makan.
c.
Kereta api berhenti lama sekali
untuk
menunggu jam pemberangkatan.
d. Kami menengok keluar stasiun.
4. Apakah pertanyaan Ryan kepada
Ibunya?
a.
Apa kereta mogok?
b. Apa masinisnya tidur?
c.
Apa rodanya kempis?
d. Apa penumpangnya tertidur?
5. Apa judul yang tepat untuk cerita
tersebut?
a. Roda Kereta Api
b. Pergi ke Surabaya
c. Orang Tertawa karena Adikku
d. Stasiun Kereta Api Malang
6. berlibur - sekolah - Ancol - ke - kami
Susunan kalimat yang tepat ialah ....
a.
Kami sekolah berlibur ke Ancol.
b. Berlibur kami sekolah kami ke
Ancol.
c.
Sekolah berlibur ke Ancol kami.
d. Sekolah kami berlibur ke Ancol.
95
Evaluasi Akhir Tahun
7.
Hujan
Kau dinanti, hujan
Para petani menanti
Hingga berbulan-bulan
Kami memohon
Kepada yang kuasa
Mengapa hujan belum turun?
Oh, hujan
Kadang kau sangat dibutuhkan
Dan kadang merugikan
Karya Meilisa Anggraini, Banjarmasin
Ekspresi yang tepat untuk membaca
puisi itu ialah ....
a. senang
b. sedih
c. gembira
d. biasa-biasa
8. Harapan apa yang disampaikan penulis
puisi itu (soal no.7)?
a. Permohonan kepada Yang Kuasa
agar hujan reda.
b. Permohonan kepada Yang Kuasa
agar hujan turun.
c.
Petani sawahnya kekeringan.
d. Supaya hujan jangan merugi kan
9. Berdasarkan surat edaran kepala sekolah,
lomba mengarang cerita dibagi menjadi
tiga kelompok.
Kutipan surat tersebut merupakan
bagian ....
a. isi
b. pembuka
c. penutup
d. akhir
10. Yth.
Bapak Rudi Harahap
di kelas 5C SDN Aceh Besar
Dilihat dari tujuannya, surat itu di tuju-
kan kepada ....
a. teman
b. saudara
c. guru
d. ayah
11. Patih Anom pun ingin anak laki-lakinya
menjadi lelaki yang dihargai penduduk
kampung. Patih Anom juga ingin
anaknya kelak dapat menjadi pelindung
seluruh kampung. Selain itu, Patih
Anom ingin anaknya berlaku adil.
Pokok pikiran paragraf tersebut adalah
....
a. keinginan Patih Anom
b. anak Patih Anom
c. Patih Anom jadi pelindung
penduduk kampung
d. keadilan anak Patih Anom
12. Berapakah lebar ruangan tidurmu?
Jawaban yang tepat untuk pertanyaan
tersebut adalah ....
a. panjang
b. sempit
c.
20 ribu rupiah
d. tujuh meter
13. Mari, k
ita jadikan membaca sebagai
kebutuhan!
Kalimat tersebut berisi ....
a. perintah
b. ajakan
c. harapan
d. permohonan
14. ”Ibu, saya tadi baca majalah anak. Di
sana, ada tulisan tentang peduli kasih
majalah anak
Wo w
. Ada banyak anak
telantar yang butuh perhatian kita,” kata
Nuri.
”Memang, Nak! Banyak anak-anak
seusiamu yang kurang beruntung,” ujar
ibu.
Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas V
96
”Kalau bagitu, Nuri mau sumbangkan
saja honor tulisan Nuri itu. Mereka lebih
membutuhkannya,” Nuri menegaskan.
Watak Nuri dalam kutipan percakapan
cerita itu adalah ....
a. percaya diri
b. sombong
c. kikir
d. baik hati
15. Lulu
:
”Pokoknya ke mana pun aku
ikut.”
Thomas : ”
Wa h
, ada apa dengan
kau?”
Lulu :
”Sebab aku dapat hadiah
besar.”
Dialog tersebut menggambarkan ....
a. keriangan
b. kesedihan
c. kesusahan
d. kejenuhan
16. ”Selamat pagi! Sekitar pukul 9 pagi, tim
jalan kaki remaja berhasil memecahkan
rekor nasional. Remaja dalam tim Merah
itu melakukan jalan kaki dengan cara
mundur”. Nantikan berita selanjutnya
setelah pendengar menyimak jeda iklan
berikut.
Orang yang menyampaikan berita radio
tersebut dinamakan ....
a. penyair
b. wartawan
c. redaktur
d. penyiar
17. Jika
ingin tahu nomor telepon rumah
makan, kamu dapat mencarinya di ....
a. jadwal acara televisi
b. agenda harian
c.
buku panduan telepon
d. jadwal acara radio
18. Adikku dirawat di R.S. Pelita Bunda.
Kalimat itu menyatakan jawaban yang
tepat untuk kalimat tanya ....
a. Mengapa adikmu?
b. Bagaimana adikmu saat ini?
c.
Apakah adikmu sudah sembuh?
d. Di mana adikmu dirawat?
19. Aku sendiri ingin marah, tetapi kutahan.
Cerdik juga si Kimung memper
main-
kanku. Aku tetap bisa me ngendalikan
diri.
Bagaimana sifat tokoh ”aku” dalam
kutipan cerita tersebut?
a. besar kepala
b. usil
c. cerdik
d. sabar
20. Yunan tampak nyaman
bertopi
hijau di
hari yang terik ini.
Arti kata
bertopi
adalah ....
a. memakai
b. memilih
c. memiliki
d. mengenai
21. Anto :
”Baiklah kaucari buku yang
hilang itu. Siapa tahu masih
tersimpan di kamarmu. Sudah
dulu, ya. Itu saja pesanku.’
Brian : ” Iya, To!”
Isi pesan yang disampaikan Anto adalah
....
a. Anto akan berpesan kepada
Brian.
b. Anto menyuruh mencari buku di
kamar Brian.
c. Brian hendak menyampaikan
pesan.
d. Anto mencari buku di rumah
Brian.
97
Evaluasi Akhir Tahun
22. Walau seorang tunanetra, dia tak putus
asa.
Kata
tunanetra
artinya ....
a.
tidak dapat berbicara
b. tidak dapat mendengar
c.
tidak dapat melihat
d. tidak dapat berjalan
23. Sarah : ”Yu, katanya kau juara lomba
menulis puisi?”
Uyu : ”....”
Jika ragu-ragu, Uyu akan mengatakan
....
a.
Benar sekali, Sarah!
b. Itu tidak benar, Sarah!
c. Tentu
dong
!
d. Ah, tidak mungkin!
24. Ketika bermain drama, hal yang penting
diucapkan ialah ....
a. naskah drama
b. latar drama
c. dialog
d. amanat
25.
Kami .... mengadakan kunjungan ke
museum minggu depan.
a. dari
b. akan
c. segera
d. belum
26. Seni membaca puisi dinamakan ....
a. proklamasi
b. argumentasi
c. deklamasi
d. deskripsi
27. Bambang amat pandai mengambil hati
kawan sebangkunya.
Kawannya itu tidak jadi marah.
Arti
mengambil hati
ialah ....
a. mengajak
b. menipu
c. merayu
d. melayani
28.
Ikutilah lomba mengarang cerita!
Peserta dibagi menjadi dua kelompok.
Segera daftarkan dirimu ke panitia
lomba.
Kalimat seperti itu sering kita temui
dalam ....
a.
petunjuk penggunaan obat
b. petunjuk penggunaan alat elek-
tronik
c. pengumuman
d. surat pribadi
29. ”Ayo, kita
mematuhi
peraturan sekolah
ini,” kata pak Guru.
Murid-murid menyatakan, ”Siap Pak!”
Persamaan arti kata
mematuhi
....
a. melanggar
b. melaksanakan
c. menaati
d. menanti
30. S
ilakan, kamu datang saja ke rumah
Tuan Joher. Tuan itu
beruang
banyak.
Awalan
ber
- pada kata yang dicetak
miring bermakna ....
a. mengenakan
b. memiliki
c. memberi
d. membuat
Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas V
98
B. Ayo, menjawab pertanyaan berdasarkan surat berikut.
1. Bacalah surat berikut dengan teliti.
Ujung pandang, 10 Januari 2008
Teruntuk sahabatku Roro Astuti
di Jakarta
Salam persahabatan,
Suratmu telah kuterima pada tanggal 7 Januari 2008. Saya ucapkan
terima kasih atas perhatianmu.
Saya amat bahagia, kawan. Walau terpisah jauh, kita tetap masih
berkawan. Saya rindu ingin bertemu dan bercerita seperti dua tahun
yang lalu.
Roro yang baik, ucapan selamat darimu cukup membesarkan
hati saya untuk legih giat lagi berlatih. Terima kasih atas dorongan
semangatmu yang tulus itu.
Apakah Roro juga masih giat mengarang? Kalau saja kita sedaerah,
mungkin saya masih harus berlatih keras untuk menyaingi karanganmu,
he..he.... Saya berharap mudah-mudahan kita dapat berjumpa pada
lomba mengarang tingkat nasional di Jakarta.
Kawanmu yang jauh,
Aldi Mangunsong
2. Siapakah penulis surat itu?
3. Tanggal berapakah Aldi menerima surat dari Roro Astuti?
4. Perasaan rindu apakah yang dialami Aldi?
99
Evaluasi Akhir Tahun
5. Mengapa Aldi mengucapkan terima kasih kepada Roro Astuti?
6. Apakah kegemaran Roro Astuti itu?
7. Apakah harapan Aldi di surat itu?
8. Di manakah Roro Astuti tinggal?
9. Tanggal berapakah Aldi menulis surat itu?
Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas V
100
Daftar Pustaka
Achmad, D.S. dkk. 1992.
Aku Pandai Mengarang
. Jakarta: Edumedia.
Budianta, Melani, dkk. 2000.
Membaca Sastra
. Magelang: Indonesia Tera.
Hamzah, A. Adjib. 1985.
Pengantar Bermain Drama
. Bandung: Rosdakarya.
Hasan Lubis, A. Hamid. 1994.
Glosarium Bahasa dan Sastra
. Bandung: Angkasa.
Keraf, Gorys. 1984.
Tata Bahasa Indonesia
. Ende-Flores: Nusa Indah.
Majid, Abdul Aziz Abdul. 2001.
Mendidik Anak dengan Cerita
. Bandung: Rosdakarya.
Moeliono, Anton M. 1988.
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
. Jakarta: Balai Pustaka.
_______ (Ed.). 1997.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
. Jakarta: Balai Pustaka.
Rahmanto, B. 1988.
Metode Pengajaran Sastra
. Yogyakarta: Kanisius.
Soedarso. 1994.
Sistem Membaca Cepat dan Efektif
. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sugono, Dendy (peny. utama). 2003.
Buku Pedoman Praktis Bahasa Indonesia (1–2)
. Jakarta:
Pusat Bahasa, Depdiknas.
Sumardjo, Jakob dan Saini K.M. 1986.
Apresiasi Kesusastraan
. Jakarta: Gramedia.
Tarigan, Djago, dkk. 2000.
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah
.
Jakarta: UT.
Thahar, Harris Effendi. 1999.
Kiat Menulis Cerita Pendek
. Bandung: Angkasa.
Warsidi, Edi. 2007.
Burung Gagak Tertipu
. Bandung: Setia Purna Inves.
_______. 2007.
Koin Ajaib
. Bandung: DAR! Mizan.
Sumber Wacana
Majalah
Bobo
Ilmu Pengetahuan Populer
Majalah
Ino
Majalah
Mombi
Majalah
Orbit
Majalah
Fantasi Kids
Majalah
Kuark
Harian Umum
Bali Post
Harian Umum
Pikiran Rakyat
101
Daftar Pustaka
Sumber Gambar
Dokumentasi penulis
Majalah
Bobo
Ilmu Pengetahuan Populer
Majalah
Ino
Majalah
Mombi
Majalah
Orbit
Majalah
Fantasi Kids
Harian Umum
Pikiran Rakyat
www.wfor.id
www.antarin.net
www.kpai.go.id
www.geocities.com
Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas V
102
Glosarium
alur :
rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan saksama dan menggerakkan
jalan cerita melalui kerumitan ke arah klimaks dan penyelesaian
cerita
: tuturan yang membentang bagaimana terjadinya suatu hal (peristiwa atau
kejadian)
deskripsi :
pemaparan atau penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan
terperinci
dialog
: percakapan (dalam sandiwara, cerita, dsb.) atau karya tulis yang disajikan
dalam bentuk percakapan antara dua tokoh atau lebih
dwilingga
: pengulangan seluruh bentuk dasar, seperti
tamu-tamu
dwipurwa
: pengulangan sebagian atau seluruh suku awal sebuah kata, seperti
tamu
menjadi
tetamu
ekspresi :
pengungkapan atau proses menyatakan (memperlihatkan maksud atau
menyatakan maksud, gagasan, perasaan, dsb.)
fabel :
cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia yang pelakunya
diperankan oleh binatang (berisi pendidikan moral atau budi pekerti)
gagasan : hasil pemikiran
intonasi
: lagu kalimat; ketepatan penyajian tinggi rendah nada
lafal : cara se
seorang atau sekelompok orang dalam suatu masyarakat bahasa
mengucapkan bunyi bahasa
laporan
: segala sesuatu yang dilaporkan; berita
komentar
: ulasan atau tanggapan atas cerita, pidato, dsb. (untuk menerangkan atau
menjelaskan)
lelucon
: hasil melucu, tindak (perkataan) yang lucu
narasumber : orang yang (mengetahui secara jelas atau menjadi sumber) informasi
surat
: kertas yang bertulis; secarik kertas sebagai tanda atau keterangan
topik
: pokok pembicaraan dalam diskusi, ceramah, karangan, dsb
103
Indeks
Indeks
Indeks Subjek
A
acara 15, 30, 31, 33, 37, 65, 80, 81, 77, 82,
96
alur 14
amanat 17, 18, 97
angklung 17, 64, 61, 75
awalan 56
B
bukti 40, 62, 79
buku ilmu pengetahuan populer 70, 72, 70
C
cerita 2, 12, 8, 4, 2, 12, 8, 4, 19, 52, 57,
58, 52, 56, 52, 57, 58, 52, 56, 64, 80, 90,
100, 103
cerita binatang 90
cerita rakyat 2
D
deskripsi 17, 97
dialog 22, 28, 86, 96, 100, 88
drama 22, 28, 29, 40, 41, 88, 86, 87, 88,
92, 97
dwilingga 55
dwipurwa 55, 56
E
ejaan 17, 33
ekspresi 34, 86
F
fabel 100
fakta 62
I
identitas 30, 33, 37
intonasi 10, 11, 10, 34, 33
isi buku 51, 60, 69, 70, 72, 75, 76, 75
K
kata 3, 6, 7, 8, 7, 5, 9, 18, 17, 14, 16, 24,
33, 34, 37, 33, 43, 46, 47, 48, 49, 43, 45,
53, 54, 55, 56, 57, 52, 51, 52, 60, 64, 65,
67, 75, 78, 85, 91, 92, 95, 96, 97, 100,
97
kata tanya 8, 9
kata ulang 55, 56, 91
komentar 17, 40, 50, 78, 79
L
lafal 100
laporan 18, 63, 100
laporan Kunjungan 62, 52
latar cerita 22, 17
lokasi pengamatan 18
N
narasumber 7, 24, 100
novel 37, 57
R
reporter 7, 46
ringkasan 57, 51, 70, 72, 91
ringkasan buku ilmu pengetahuan populer
72
T
tanda seru 22, 23, 24, 22
teks 12, 10, 22, 23, 26, 38, 45, 43, 39, 76,
72, 73, 75, 74, 69, 78, 79, 82
tema 9, 59, 57, 52, 84, 88
Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas untuk Kelas V
104
tokoh 2, 7, 8, 9, 2, 22, 24, 25, 41, 50, 59,
57, 59, 52, 56, 59, 52, 86, 88, 92, 96,
100, 88
topik 24, 80, 100
W
watak tokoh 2, 4, 5, 41, 56, 88
wawancara 12, 7, 8, 9, 10, 1, 7, 12, 24, 25,
45, 39, 64
Indeks Pengarang
A
Amal Hamzah 84
B
Edi Warsidi 53, 55, 90
Edwar Putra Lazuardi 93
M
M. Hasbi 87